Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Foto-Foto & Cerita Keji Pembantaian PKI

Gambar
Ucapan mertua Presiden SBY, itu dalam sebuah konperensi pers awal tahun 1966 antara telah dilaporkan dalam beberapa bentuk. Ini menjelaskan, salah satu sejarah paling kelam dalam bangsa ini, yang tak pernah ditulis dalam buku buku sejarah anak anak kita di sekolah. Pembantaian mereka yang dianggap komunis paska pemberontakan G 30 S PKI yang gagal. Kita mestinya sepakat bahwa pengungkapan itu bukan untuk menorah luka lama. Tetapi untuk sebagai bahan pelajaran sehingga tak terulang. Laporan The Econimist London, berdasarkan informasi ilmuwan ilmuwan Indonesia, mengemukakan bahwa 100.000 orang tewas hanya dalam hitungan bulan Desember 1965 hingg Februari 1966. Menurut Komisi Pencari Fakta yang dibentuk setelah peristiwa berdarah itu, jumlah korban hanya 78.000 orang. Tapi, Oei Tjoe Tat – menteri negara jaman Bung Karno – yang menjadi ketua tim, justru meragukan penemuan itu. Dalam perjalanannya melakukan penyelidikan ia justru dihambat oleh aparat militer setempat. Ia menyebutkan a

Poto Poto Bersejarah Jaman Belanda

Gambar
Album Foto di Tempat Sampah Gegerkan Belanda Posted by  KabarNet  pada 06/08/2012 Jakarta – KabarNet: Pada awal bulan Juli ini di negeri Belanda sedang hangat hangatnya membicarakan sejarah Aksi Polisionil Belanda di Indonesia antara 1947-1949. Semua berawal dari sebuah album foto yang ditemukan secara tidak sengaja di sebuah tempat sampah di Kota Enschede dan dimuat pertama kali oleh koran VOLKSKRANT, salah satu koran terbesar di Belanda. Di Belanda sendiri, sejarah tentang aksi polisionil tidak diajarkan secara mendetil dalam kurikulum mereka, seolah seperti bagian yang ingin dipetieskan, berikut adalah artikel koran yang pertama dimuat tanggal 10 Juli 2012. Berikut adalah terjemahannya : Foto foto pertama dari eksekusi pasukan Belanda di Indonesia Lidy Nicolasen – 10 Juli 2012 , 07:35 Untuk pertamakali dalam sejarah, foto dari sebuah eksekusi ditemukan, kemungkinan foto foto dari eksekusi yang dilakukan oleh tentara belanda selama masa aksi polisionil di negara jajah